Minggu, 24 Maret 2013


Jenis-Jenis Bilangan

Bilangan terdiri atas beberapa jenis sebagai berikut:


  1. Bilangan Kompleks adalah bilangan yang memiliki format a + bi, dengan a dan b adalah bilangan real, dan i adalah bilangan imajiner. Bilangan kompleks biasanya disimbolkan dengan lambang C. Contoh: 4 + 7i, dengan i adalah bilangan imajiner.
  2. Bilangan Imajiner adalah bilangan yang berbentuk sqrt -1 (sqrt = square root / akar kuadrat). Atau dengan kata lain, jika bilangan ini dikuadratkan, akan menghasilkan -1 (i^2 = -1 dengan ^ adalah pangkat). Bilangan ini dikatakan imajiner, karena bilangan ini sebenarnya tidak ada (hanya khayalan) atau tidak dapat dijelaskan secara nyata keberadaannya. 
  3. Bilangan Real adalah bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk desimal. Bilangan ini terdiri dari bilangan rasional dan bilangan irrasional. Bilangan real, umumnya disimbolkan dengan lambang R. Contoh: 3 ; 3,141455 ; 47,2013.
  4. Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan (perbandingan). Yaitu dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Bilangan rasional umumnya dinyatakan dalam simbol Q. Contoh: 5 ; 2,121212 ; 4/7.
  5. Bilangan Irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan (pecahan). Contoh: phi (3,1415926...), sqrt 2, bilangan Euller (e = 2,7182818...).
  6. Bilangan Pecahan adalah bilangan rasional yang tidak bulat. Contoh: 1/2, 2/5, 2012/2013.
  7. Bilangan Bulat dilambangkan dengan simbol Z. Contoh: -3,-2,-1,0,1,2,3.
  8. Bilangan Negatif adalah bilangan real yang nilainya dibawah nol. Contoh: -1,-2,-3,-5.
  9. Bilangan Cacah adalah bilangan bulat tak negatif. Bilangan ini dimulai dari 0,1,2,3,4,dst.
  10. Bilangan Nol adalah 0.
  11. Bilangan Asli adalah bilangan bulat positif. Bilangan asli disebut juga bilangan hitung. Bilangan ini disimbolkan dengan lambang N. Dimulai dari 1,2,3,4,5,dst.
  12. Bilangan Ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi 2. Bilangan ini memiliki format 2n + 1 untuk n bilangan bulat. Contoh: -5,-3,-1,1,3,5.
  13. Bilangan Genap adalah bilangan yang habis dibagi 2. Bilangan ini memiliki format 2n untuk n bilangan bulat. Contoh: -6,-4,-2,0,2,4,6,8. 
  14. Bilangan Prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari satu, dimana bilangan tersebut hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu sendiri (hanya memilki 2 faktor). Contoh: 2,3,5,7,11.
  15. Bilangan Komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari satu, yang tidak termasuk bilangan prima (memiliki lebih dari 2 faktor). Contoh: 4,6,8,9,10.

Jumat, 22 Maret 2013

metode pembelajaran two stay- two stray dalam geometri transformasi


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ada beberapa siswa yang menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang menarik dan menyenangkan namun ada sebagian siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari
Dengan menggunakan metode pembelajaran two stay-two stray, siswa dituntut untuk secara aktif mempelajari sebuah konsep melalui aktivitas pemecahan masalah, mengungkapkan ide, melakukan diskusi serta presentasi dalam sebuah kelompok dimana setiap anggota kelompok memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Sehingga dalam kegiatan belajar pada masing-masing kelompok tidak ada siswa yang pasif dan tidak berkontribusi.
Dengan menggunakan metode two staytwo stray pada proses pembelajaran matematika khususnya untuk materi transformasi geometri, suasana kelas menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa dapat lebih tertantang dan termotivasi untuk belajar matematika serta hasil belajar siswa juga menjadi semakin meningkat.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran ?
2.    Jelaskan pengertian metode two stay two stray !
3.    Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari metode two stay two stray !







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode  Pembelajaran
Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam  Kapita Selekta Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19)  Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut  WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Jadi, metode pembelajaran adalah suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.

B.     Pengertian Metode Two Stay Two Stray 
Metode two stay two stray (dua tinggal dua tamu) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu.
Disebut model pembelajaran kooperatif karena metode ini dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain.
Dengan tujuan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Dalam pembelajaran ini siswa dihadapkan pada kegiatan mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu, yang secara tidak langsung siswa akan dibawa untuk menyimak apa yang diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan rumah tersebut. Dalam proses ini, akan terjadi kegiatan menyimak materi pada siswa.
Menurut Lie model pembelajaran two stay two stray (Dua Tinggal Dua tamu) merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar memecahkan masalah bersama anggota kelompoknya, kemudian dua siswa dari kelompok tersebut bertukar informasi ke dua anggota kelompok lain yang tinggal. Dalam model pembelajaran two stay two stray (Dua Tinggal Dua Tamu), siswa dituntut untuk memiliki tanggungjawab dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran Two stay two stray ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk mengembangkan hasil informasi dengan kelompok lainnya. Selain itu, struktur two stay two stray ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil kesempatan kepada kelompok lain. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya.


C.    Ciri – Ciri Metode Two Stay Two Stray
1.      Siswa belajar dalam kelompok, secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.          
2.      Kelompok siswa terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
3.      Jika di dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan dalam setiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, dan jenis kelamin yang berbeda pula.
4.      Penghargaan lebih diutamakan pada kerjasama kelompok daripada perorangan.

D.    Prinsip Penggunaanya
Asumsi yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan model pembelajaran Kooperatif tipe two stay two stray ini, sebagai berikut:
Ø  Membutuhkan kemampuan kerja tim (kelompok) secara kooperati
Ø     Untuk melatih keterampilan berpikir kritis peserta didik
Ø    Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Ø   Siswa dituntut untuk memiliki tanggungjawab dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Ø   Membuat siswa aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran baik secara emosional maupun social.

E.     Kelebihan dan Kelemahan
Ø  Kelebihan Metode Two Stay Two Stray
Metode pembelajaran Two stay two stray (Dua Tinggal Dua Tamu) memiliki kelebihan antara lain:
1)      Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan.
2)      Belajar siswa lebih bermakna.
3)       Lebih berorientasi pada keaktifan berpikir siswa.
4)       Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
5)      Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menentukan konsep sendiri dengan cara memecahkan masalah
6)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya
7)      Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap teman
8)       Meningkatkan motivasi belajar siswa.

Ø  Kelemahan Metode Two Stay Two Stray
Metode pembelajaran ini pun memiiki kelemahan, yaitu :
1)      Membutuhkan waktu yang lama.
2)      Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, terutama yang tidak terbiasa belajar kelompok akan merasa asing dan sulit untuk bekerjasama.
3)      Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga)
4)      Seperti kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai memiliki kesempatan yang sedikit untuk mengeluarkan pendapatnya.
5)       Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

F.     Langkah-Langkah Penerapan
Lie (dalam Yusritawati, 2009:14) menyatakan, “Struktur Two Stay Two Stray yaitu memberi kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain”. Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan, antara lain:
1)   Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa.
Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen seperti pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (Peer Tutoring) dan saling mendukung.
2)   Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing
3)    Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir.
4)    Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Struktur Two Stay Two Stray yang dimaksud tampak seperti pada gambar berikut ini:
                             
       Struktur Two Stay Two Stray 
5)   Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
6)    Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
7)    Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
8)    Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase
Tingkah Laku Guru
Fase -1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas mereka.
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Fase-6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu maupun kelompok.
            Sumber: Ibrahim, Muslimin, et, al. (Trianto, 2011:48)
G.    Cara Mengevaluasinya
Menurut Van der Kley ada beberapa cara menngevaluasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran metode two stay two stray, yaitu:
Ø  Setiap anggota kelompok mendapatkan nilai yang sama dengan nilai kelompok.
Ø  Setiap siswa diberi tugas atau tes perorangan setelah kegiatan belajar kooperatif berakhir.
Ø  Seorang siswa atas nama kelompoknya bisa dipilih secara acak untuk menjelaskan pemecahan materi tugas.
Ø  Nilai setiap anggota kelompok ditulis dan dibagi untuk mendapatkan nilai rata-rata kelompok.

Selain itu, cara mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode ini dapat pula dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Ø  Memberikan Quiz berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk dapat mengetahui serta mengukur pemahaman siswa dari materi yang telah dipelajari, dan
Ø  Guru dapat memerintahkan kepada siswa untuk mempraktekkan dari materi yang telah dipelajari, misalnya pada materi translasi;

H.    Materi Matematika Yang Sesuai
Penggunaan model pembelajaran two stay two stray tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Penerapan model pembelajaran two stay two stray ini dapat digunakan pada semua materi pelajaran matematika termasuk materi transformasi geometri. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran ini merupakan hal yang penting.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat perlu penyesuaian terhadap karakteristik siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk aktif belajar dan membangun pengetahuan mereka sendiri tanpa bergantung kepada guru yang pada akhirnya dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar pelajaran matematika siswa misalnya, guru dapat memilih dan menerapkan model pembelajaran sesuai dengan modalitas belajar siswa (visual, auditorial dan kinestatik). Dalam hal ini, teknik two stay two stray ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Jadi, dari penjelasan diatas maka penulis akan mengambil salah satu aspek materi Matematika yang dapat menggunakan dengan metode ini, yaitu translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi, dilatasi, dan transformasi linier.
Misalkan untuk materi transformasi geometri pada pokok bahasan translasi (pergeseran) :

Translasi (pergeseran) :

Translasi adalah transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang menurut jarak dan arah tertentu. Jarak dan arah suatu transalasi dapat dilambangkan dengan gari berarah misalnya atau vektor .
dalam definisi lain juga dikatakan sbb: ranslasi (pergeseran) adalah pemindahan suatu objek sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak tertentu.
jika translasi memetakan titik P (x, y) ke titik P’(x’, y’) maka x’ = x + a dan y’ = y + b atay P’ (x + a, y + b ) ditulis dalam bentuk :



contoh :
1.      Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)
2.      Tentukan bayangan dari titik A (5, 10) oleh translasi





Jawab
1.        Bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)
2.       Bayangan dari titik A (5, 10) oleh translasi

          

















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Metode two stay two stray (dua tinggal dua tamu) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu.
Ø  Kelebihan Metode Two Stay Two Stray
Metode pembelajaran Two stay two stray (Dua Tinggal Dua Tamu) memiliki kelebihan antara lain:
1)      Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan.
2)      Belajar siswa lebih bermakna.
3)       Lebih berorientasi pada keaktifan berpikir siswa.
4)       Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
5)      Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menentukan konsep sendiri dengan cara memecahkan masalah.
6)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya.
7)      Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap teman.
8)       Meningkatkan motivasi belajar siswa.

Ø  Kelemahan Metode Two Stay Two Stray
Metode pembelajaran ini pun memiiki kelemahan, yaitu :
1)      Membutuhkan waktu yang lama.
2)      Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, terutama yang tidak terbiasa belajar kelompok akan merasa asing dan sulit untuk bekerjasama.
3)      Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga).
4)      Seperti kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai memiliki kesempatan yang sedikit untuk mengeluarkan pendapatnya.
5)       Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.






















DAFTAR PUSTAKA


Ibrahim, et.al, 2000, Pembelajaran Koorperatif, Jakarta : University Press
Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana.
Melvin L. Silberman, 2007, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif
Sanjaya, Wina.(2010).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media
Slavin, Robert E. (2010).Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media
Trianto. (2011).Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis. Jakarta:Prestasi Pustaka.
W., J., S., Poerwadarminta. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia pustaka utama.